Persembahan Untuk Para Pejuang Pendidikan

Jumat, 11 Juni 2021

Jumat pagi yang begitu cerah, waktu menunjukan pukul delapan kurang lima belas menit. Tim Lazisna yang telah ditugaskan segera bergegas untuk berangkat ke lokasi penyaluran. Kali ini lokasi penyalurannya adalah di Desa Cikarageman, Setu Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Persembahan untuk Para Pejuang Pendidikan adalah berupa “Parcel Cinta Guru & Da’i”. Guru adalah sosok yang hebat, memiliki kesabaran yang luar biasa. Guru adalah pengemban misi mulia yakni mencerdaskan anak bangsa. Sudah selayaknya para Guru mendapatkan kesejahteraan yang layak dan penghargaan yang setinggi tingginya atas pengabdiannya untuk Generasi Bangsa. Hal yang sama juga layak didapatkan oleh para Guru mengaji / Dai, karena mereka yang akan menanamkan nilai nilai luhur Agama Islam bagi para anak didiknya, yang juga kelak akan meneruskan kepemimpinan Bangsa yang tidak akan pernah melupakan tiang agama.

Perjalanan kami tempuh sekitar satu jam setengah, Dari hiruk pikuk kota yang macet, penuh dengan asap kendaraan maupun mobil dan motor, kita menepi ke wilayah yang masih begitu rindang, hijau, sejuk, sejauh mata memandang begitu tenang melihat hamparan sawah. Suasana yang amat dirindukan bagi sebagian besar orang yang merantau ke Kota Besar, walaupun memang sudah mulai ada pembangunan pemukiman modern disana.

 

Akhirnya sampailah kami ditempat tujuan, yakni di TPA Al Maghfiroh, Desa Cikarageman, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kami berkunjung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yakni memakai masker dan menjaga jarak fisik. Kami banyak mendapat hikmah tentang bagaimana kerasnya perjuangan untuk mendidik anak anak untuk mengaji ditengah keterbatasan fasilitas serta anak didik yang sangat banyak sekitar seratus empat puluh lebih anak didik, yang tidak sepadan dengan ruangan yang tersedia, dan tenaga pengajarnya.

ada sebuah obrolan yang sangat menyita perhatian kami

Tim Lazisna : “Sebulan dapet berapa bu dari mengajar anak anak mengaji?”

Salah Satu guru : “Alhamdulillah 250 Ribu per bulan”

 

Masya Allah, angka yang tidak sepadan untuk perjuangan mereka mengajar, tetapi meski begitu mereka tidak pernah lupa untuk senantiasa bersyukur.

 

Ini harus menjadi perhatian khusus berbagai kalangan untuk membantu para guru mengaji mendapatkan kesejahteraan yang layak. Dan kita harus kembali menghidupkan semangat belajar mengaji bahkan menanamkan mulai dari sejak dini pada anak anak kita yang tinggal di kota kota besar, yang mungkin saat ini sudah berbeda cara mendidiknya dengan zaman kita dahulu. Zaman kita dahulu belum banyak yang menggunakan gadget, lebih asik bermain diluar rumah, tapi saat ini anak anak dibiarkan bermain di dalam rumah dengan gadgetnya, yang pada akhirnya menimbulkan masalah baru yakni anak anak yang tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya.

 

Disana kami menyalurkan sebanyak lima “PARCEL CINTA GURU & DA’I” karena tenaga pengajarnya hanya ada lima orang dibanding dengan murid yang ada seratus empat puluh lebih . Mereka sangat bersyukur dan menghaturkan terimakasih banyak kepada seluruh donatur, dan doa doa terbaik selalu mereka panjatkan untuk para donatur beserta keluarga.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *